Adaptasi
Sejak kecil aku punya banyak panggilan yang berbeda di setiap tempatnya. Dari keluarga, memanggil nama kecilku uti, berasal dari nama tengahku putri bertahan di SD semua orang memanggil nama kecilku. Ketika masuk SMP, beberapa teman SD ku yg sekolah di tempat yang sama tetap memanggilku Uti, tapi aku ingat sekali ketika aku gabung ekstrakurikuler pramuka, pelatihku memanggilku tanti. Kemudian semua orang saat itu memanggilku tanti hingga aku SMP, ya karena lagi lagi banyak teman SMP ku yang lanjut SMA sama denganku. Ketika aku lanjut kuliah, di sinilah aku mulai lepas lagi dari semua panggilan ku itu. Aku seperti mendapatkan dunia yang baru sendirian. Aku tetap memperkenalkan diriku dengan nama oktanti, tapi ternyata mayoritas teman kampusku lebih nyaman memanggil namaku okta. Haha ntah lah ya kenapa menurutku, semua nama-nama ini memiliki tone yang berlainan. Ketika teman SMA ku tau aku dipanggil okta, mereka berpikir itu terlalu keren. Tapi ketika kawan kampusku tau aku dulu dipanggil tanti, mereka akan berpikir nama itu terlalu girly untukku yang sangat tomboi ini dulu. Tapi aku tetap akan memperkenalkan namaku okta, walaupun mungkin nama ini sudah terlalu sering ya. Oh, iya ada lagi nama panggilan lain. Sejak aku kerja aku adalah anak paling junior karena fresh graduate, dan selalu di-adik-an lagi seperti di rumah, jadilah aku dengan dipanggil ota. Untukmu yang baru mengenalku, kamu boleh panggil namaku dari salah satu yang tadi kusebutkan ya.
Kembar
Aku anak ke-tiga kembar pertama. Iya, aku kembar. Sayangnya aku tidak terlalu memperlihatkan diriku dengan saudara kembarku. Kita terakhir berada dalam satu lingkup itu saat SD, setelahnya teman berbeda, sekolah berbeda, tempat kerjapun lain. Ohiya, untuk yang belum tau, kalau saudara kembar dalam akta kelahiran itu dihitung satu paket. Jadi misal aku anak ketiga kembar pertama. Sedangkan saudara kembarku, anak ketiga kembar kedua. Dihitung dari siapa yang lebih dahulu keluar lahirnya. Padahal banyak ya orang yang akan berpendapat kalau kembar yang lahir duluan adalah adiknya. Tapi berdasarkan hukum, hitungan siapa duluan yang keluar tetaplah sebagai kakaknya. Aku kembar tidak identik, aliasi cowok-cewek, makannya jangan heran kalau aku tomboi ya, sejak kecil aku selalu mengikuti teman-teman kembaranku bermain.
Mengikuti Path
Aku mengikuti path bidangku sesuai bangku kuliah, Desain Komunikasi Visual sampai bekerja sekarang aku masih menekuni bidang ini. Aku merasa bersyukur berada di segudang aktivitas, tapi sesekali aku senang menyendiri. Untuk bekerja dan belajar, konsentrasiku akan penuh jika sendiri. Tapi jika mengumpulkan energi, energiku terasa begitu naik ketika bertemu dengan banyak orang. Seakan akan aku merasa berada di titik embivert, di mana keberadaan ekstrovert dan introvertku hampir seimbang. Mungkin hal ini juga yang membuat dua reaksi orang ketika mengenalku, aku yang judes sampai aku yang menyenangkan. Sejujurnya aku adalah anak yang suka bercerita. Kebiasaanku membaca buku dan banyak mengikuti kegiatan, membuatku menemukan banyak hal yang bisa kuceritakan. Tapi tetap saja, ada saja kok yang belum kupahami, karena semakin kita banyak tahu, semakin lebih banyak ternyata yang tidak kita tahu. Bener kan? Kini aku berada di tiga dunia yang berbeda. Kerja, mengajar, dan komunitas. Sepertinya dari aku masih sekolah urusan mengajar dan komunitas benar-benar tidak bisa lepas, hanya tempatnya saja yang berbeda. Bagiku, Kerja dan kuliah adalah kewajiban kita dalam membentuk manusia yang berkualitas, sedangkan ngajar dan komunitas adalah dua hal sumber energi untukku.
Woww baru tahu kamu kenbar ta…seru banget, aku yg kembar 2 aja heboh, apalagi kembar 3…btw, emank punya nama panggilan yang berbeda ada tone tersendiri ya…hahaha…aku kira aku doang yang begitu…baiklah aku panggil kamu ota aja ya…kesannya biar deket…wkwkkwk…
bukan kembar 3 kak, lebih tepatnya anak ket tiga yang keluar pertama. aku tetep kembar 2 kok huehehhe
Sketsanya bagus tuhhhh
lanjutkan
tiap anak memiliki bakatnya masing-masing
gak bisa dipaksakan š
Ini punya dua pemahaman ya.
” Bagiku, Kerja dan kuliah adalah kewajiban kita dalam membentuk manusia yang berkualitas, ”
Kewajiban kita membentuk diri sendiri menjadi manusia yang berkualitas? Atau keberadaan kita di suasana kerja dan kuliah yang membentuk manusia (orang lain) yang berkualitas.
iya bisa dua duanya kak, nggak menutup kemungkinan kita bisa berkualitas dari luar lingkup itu juga. Kembali ke diri masing-masing. Tapi gimanapun juga intinya dua hal itu jadi barang wajib untuk ku sekarang wkwk dan eksplorasinya di tempat lain
Kak okta sama kaya akuu beda tempat beda nama panggilan. Kenapa bisa gitu yaa? Kadang aku suka heran juga. Dan baru sekarang-sekarang ini engehnya. Hehehehe
Ceritanya bagus. Singkat namun jelas dan padat. Kirain pas nulis Uti bakal bikin karakter cerpen. Heheh
Hahahhaha uti~
Wah punya kembaran cowo. Gimana rasanya tuh. Seru pasti.
Ribut terus kak. Tapi paling solid
seru yaa jadi anak kembar…
Wah ternyata kita hampir sama ya kak. Memiliki segudang aktivitas tapi suka juga menyendiri
Seru banget kali yah punya kembaran cowok.š
Suka berantem nggak kak?