Oktanti Hapsari

Definisi bagi tiap orang itu berbeda-beda, Sederhana adalah kata kunci dalam meraih kebahagiaan. ya, bahagia itu sederhana bagi sebagian besar orang. Jika bahagia itu buah dari pemikiran, 5 hal ini membuatku bahagia.

1. Bersyukur

Tidak munafik ya, aku selalu bersyukur dengan kondisiku, keluarga yang lengkap, memiliki lingkup pertemanan yang selalu support, kegiatanku yang super duper seru dan pastinya kesehatanku.

Tapi namanya manusia ada saja naik turunnya ya. Bersyukur ini tidak selalu ada, makannya hal yang membuat aku bahagia itu ketika aku masih bisa memiliki rasa bersyukur, karena tidak jarang aku masih sering melihat orang yang sulit mensyujuri nikmatnya. Jadi konsepnya bukan karena aku bersyukur, maka aku akan bahagia.

2. Olahraga Bareng

Banyak penelitian kalau olahraga bisa bikin kita bahagia, mebingkatkan imunitas, sampai mencerdaskan otak. Benar saja, setiap aku setelah olahraga rasanya semua beban di otakku hilang, dan siap menampung lagi.

Meskipun aku terhitung rajin olahraga, olahraga sendiri bisa menurunkan minatku kepada olahraga. Bisa jadi yang seharusnya bisa 1 jam lari, aku hanya sanggup 15 menit lari. Jadi kalau ada yang ajak, ta lari yuk, sepeda yuk, renang yuk, voli yuk, senam yuk. Selama itu olahraga yang aku bisa, aku akan begitu excited menerima ajakannya. Jadi, mau olahraga kemana kita?

3. Menghirup udara hujan dan tanah

Benar tidak ya menyukai suasana hujan itu adalah orang yang mellow? Kalau iya, mungkin aku salah satunya. Jika hujan turun aku bisa berlama-lama memandangi langit dari balkon rumah atau jendela kantor lantai 23 tepat di ruangan kerjaku. Kemudian sembari berdoa, menarik napas menikmati bau hujan.
Sebuah meditasi yang menyenangkan.

4. Mendapat Apresiasi

Untuk orang yang mampu memiliki karya namun tidak percaya diri dengan hasilnya, dia akan terus menutup dirinya sampai dia bisa mendapat apresiasi orang lain.

Itu yang pernah aku alami dulu, tapi ketika perlahan aku mulai menjukan diri, seburuk apapun karyaku, aku akan sangat bahagia ketika mendapat apresiasi, setelah itu ku bisa mengumpulkn kembali energi-energi karya ku. Baperan ya, hehe

5. Hari ini, 25 tahun yang lalu

Aku seperti melihat seorang wanita yang sedang berjuang melahirkan dua anak sekaligus dalam satu hari yang sama di ruang bersalin, perjuangan melahirkan secara normal. Setelah menahan sesak 9 bulan yang luar biasa dan jarang wanita lain rasakan, kemudian ia menatap bayi itu sambil berlinang. Menjadikan anak sholeh dan sholehah, kuat dalam mengaurngi kehidupan, saling kompak menguatkan, itu harapannya.

Iya, aku dan saudara kembarku adalah prestasi perjuangan ibuku hari ini, untuk pertama kalinya merasakan hembusan napas sebagai manusia, tepat di hari ini, dua puluh lima tahun yang lalu. Bahagia yang sesungguhnya adalah bisa melihat wanita itu tersenyum.